Uncategorized

Tempat Mojok Remaja itu, Kini Menjadi Kuburan Massal


gunung timo

Gunung Tigo merupakan tempat yang sangat eksotis dengan udara dinginnya. Tapi tempat indah itu sudah menjadi kuburan massal

Tak terbayangkan bagi Abu Zakir (61) sebelumnya kalau ia akan kehilangan sanak dan kerabatnya. Sebagaimana telah terjadi, gempa 7,6 SR meratakan bangunan-bangunan di Padang dan Padang Pariaman, Sumatera Barat. Khusus, di lembah Gunung Tigo, Padang Pariaman, diperkirakan 400 orang masih tertimbun.

Menurut Zakir (61), warga Desa Larehnanpanjang, yang rumahnya berada tak jauh dari tempat longsoran, lembah Gunung Tigo ini sempat menjadi tempat mojok kaum muda dan pasangan lawan jenis. Hal ini karena kawasan itu sejuk nan indah.

Gunung Tigo merupakan tempat yang sangat eksotis dengan udara dinginnya. Sekeliling Gunung Tigo banyak dipenuhi pohon kelapa tinggi, dengan di depannya masih ada dua gunung nan elok.

Zakir mengaku, pasangan lawan jenis yang mojok terdapat pada pagi, siang, dan malam, di sepanjang jalan Gunung Tigo hingga ke atasnya, “Kalau sudah begitu, biasanya mereka berbuat semaunya,” selorohnya kepada http://www.hidayatullah.com, saat pulang mencari keluarganya dari Larehnanpanjang. Sering warga desa melarang dan mengingatkannya.

“Jika ada yang kedapatan berdua-duaan, akan ditangkap. Jadi, hampir dua tahun ini sudah nggak ada lagi,” imbuhnya.

Kuburan Massal

Sebagaimana diketahui, Gunung Tigo termasuk salah satu tempat yang terkena musibah gempa. Saat gempa dahsyat itu mengguncang, banyak penduduk satu desa terkena longsoran tebing dan bukit.

Diperkirakan ada sekitar 300 rumah yang tertimbun longsoran. Sampai kini, belum diketahui nasib para pemilik rumah itu. Diperkirakan hanya sebagian kecil saja dari mereka yang selamat.

Untuk mencapai Lembah Gunung Tigo, tim evakuasi harus menggunakan mobil khusus sepanjang tiga kilometer. Karena sulit dan mahalnya biaya penggalian, pemerintah kemudian mengusulkan Gunung Tigo dijadikan kuburan massal.

Menurut penduduk yang selamat, warga di kampung Lubuk Laweh, kampung terpadat dari tiga kampung di lembah itu, hanya sekitar 15 orang yang tersisa.

Sejak Selasa kemarin, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memutuskan bahwa kawasan Lembah Gunung Tigo, Kanagarian Tandikat, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, dinyatakan sebagai kuburan mussal.

Kini, sejauh mata memandang, di tempat sejuk yang dulu merupakan salah satu tempat favorit remaja itu, hanyalah hamparan tanah kuning. Rumah-rumah warga yang masih berdiri sudah rusak dan tak layak huni. Sebagian banyak yang rata dengan tanah.

“Ini pelajaran agar tak terulang lagi,” tambah Zakir. [anshor/www.hidayatullah.com]

11 tanggapan untuk “Tempat Mojok Remaja itu, Kini Menjadi Kuburan Massal

Tinggalkan komentar