Nasehat

Ahlussunnah dan Pemilu


Ahlus Sunnah dan PemiluSalah satu kriteria ahlussunnahwaljamaa’ah adalah komitmen mereka terhadap sunnah dan kesatuan jamaah.

Olehnya itu seharusnya dalam menyikapi persoalan ummat seharusnya keberpihakan dan perhatian mereka kepada kemaslahatan ummat haruslah didahulukan.

Alangkah sedihnya untuk sebuah masalah “Pemilu” sikap ahlussunnah dan para tokohnya berbeda-beda. Tidak ada kesatuan visi, kebersamaan pandangan terhadap pentingnya keikutsertaan dalam pemilu. Semua pihak kokoh mempertahankan pendapat masing-masing dan “enggan” meninggalkan pendapatnya yang tentunya masih dapat dikompromikan untuk kemaslahatan ummat.

Apa jadinya ahlussunnah pada masa yang akan datang jika keadaan negara jauh lebih genting, di saat ahlulbathil berkuasa dan mencengkeramkan kuku-kukunya di wilayah Indonesia. Kalau untuk kasus pemilu saja ahlussunnah belum bisa melakukan koordinasi yang kuat, apalagi dalam agenda yang lebih besar…???

Ada saatnya berbeda pendapat tidak menimbulkan kemudharatan untuk ummat, tapi terkadang perbedaan pendapat dalam agenda strategis justru membuat ummat terjatuh dalam lubang kemudharatan yang lebih besar.

Disinilah kita perlu merujuk hati-hati kita, apakah kita berdakwah dan berjuang untuk ummat atau tidak?
Disinilah kita perlu membuktikan aqidah Wala’ dan Bara’ kita kepada saudara-saudara kita yang seiman.

Disinilah kita tunjukkan sikap ksatria kita, walau menurut kita pendapat yang kita yakini benar, tetapi hal itu tidak membawa kemaslahatan yang besar untuk ummat, maka dengan penuh tawadhu’ kita seharusnya lebih berpihak untuk kemaslahatan ummat.

Belum terlambat, tetapi perlu langkah-langkah besar, hati yang lapang dan niat yang kuat.

Uhibbukum fillah

Ustadz Ahmad Hanafi

Tinggalkan komentar